Selasa, 29 Disember 2009

Andai Esok…

Andai esok aku mati,
Pesanlah pada sanak saudaraku,
Redhailah kepulanganku itu,
Jangan merintih dan jangan berlebih sedih,
Karna aku bukan lari dari mereka,
Tapi aku pergi tunaikan janji,
Mengadap pencipta esa.

Andai esok aku pergi,
Khabarkan pada teman-temanku,
Hubungan duniaku sudah terputus,
Tapi tak bermakna kalian ku lupakan,
Sesungguhnya kalian segar diingatan,
Bersama alunan doa yang kudus.

Andai esok aku tak kembali lagi,
Khabarkan jua pada musuh-musuhku,
Salah mereka telah ku maafkan,
Doaku moga mereka kembali ke pangkal jalan,
Sesungguhnya nur tuhan akan kita temui,
Bila kembali ke pangkal jalan.

Andai esok aku mengadap ilahi,
Ku mohon padamu duhai kawanku,
Teruskanlah berjuang,
Biar tajam mata penamu,
Agar mampu membisukan lidah-lidah dusta,
Biar indah bait-bait bahasamu,
Pasti kan luntur kerasnya jiwa yang sesat,
Tuturmu biarlah lembut,
Pasti kan cair jahil yang membeku.

Andai esok aku sudah disisi tuhan,
Aku ingin bersamanya dengan aman,
Tanpa membawa hasad dan dengki,
Tanpa berbekal dendam kesumat,
Ku hanya inginkan taqwa dan iman,
Menjadi peneman menghadap ilahi,
Ku ingin kekal disyurga abadi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Ceriakan harimu

selamat datang ke laman seni sastera islam...sebarang pertanyaan, hubungi 0133191229 atau e-mail: liza87_iza@yahoo.com
- Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.

- Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan. Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.

Mengenai Saya

Foto saya
USIM, Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
kesederhaan buatkan saya rasa bahagia kerana terhindar dari sifat tamak. hidup saya akan lebih tenang jika terisi dengan kalamullah dan tinta-tinta raudhah.

Mengapa lelaki suka berpoligami?